Amal Cinta Al Aqsha – Uni Emirate Arab (UEA) mengatakan pihaknya berupaya menghadirkan internet satelit Starlink milik Elon Musk ke rumah sakit lapangannya di Gaza.
UEA mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan berbagai organisasi dan rumah sakit internasional dan regional untuk menghadirkan broadband satelit Starlink SpaceX di rumah sakit lapangannya di Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan bahwa ini adalah langkah lain yang menunjukkan solidaritas Abu Dhabi dengan rakyat Palestina selama perang yang sedang berlangsung.
“Layanan internet Starlink akan tersedia di rumah sakit lapangan di Jalur [Gaza], untuk memungkinkan konsultasi medis yang berpotensi menyelamatkan nyawa melalui panggilan video waktu nyata,” kata kemlu dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Israel telah menyetujui penggunaan layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk di rumah sakit lapangan yang dikelola Emirat di Kota Rafah, Gaza. Kendati demikian, perluasan lebih lanjut di Gaza harus mendapat persetujuan Israel, menteri komunikasi Israel mengatakan pada Rabu (14/2).
Jaringan satelit orbit rendah Bumi Starlink dapat menyediakan internet ke lokasi terpencil, atau area yang infrastruktur komunikasi normalnya dinonaktifkan.
“Koneksi Starlink dengan latensi rendah berkecepatan tinggi akan memungkinkan konferensi video dengan rumah sakit lain dan diagnostik jarak jauh secara real-time,” kata Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi.
Rumah sakit di Gaza kewalahan akibat perang selama lebih dari empat bulan, yang menyebabkan 68.291 orang terluka akibat serangan kejam Israel, menurut kementerian kesehatan di Gaza.
PBB memperkirakan pada pekan lalu bahwa tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi penuh di wilayah tersebut, dan hanya 13 dari 36 rumah sakit yang beroperasi pada kapasitas tertentu.
Musk, pemilik operator Starlink SpaceX, awalnya mengusulkan perluasan akses ke organisasi bantuan Gaza pada Oktober setelah badan-badan PBB dan LSM melaporkan kehilangan kontak dengan tim mereka di Gaza selama pemadaman komunikasi dan internet.
Karhi keberatan saat itu, mengatakan bahwa pejuang Palestina Hamas diduga akan memanfaatkan layanan internet.
Setelah Musk mengunjungi Israel dan mengunjungi lokasi serangan Hamas pada 7 Oktober, Karhi mengatakan negaranya pada prinsipnya telah mencapai pemahaman prinsip tentang penggunaan Starlink.
“Penggunaan Starlink di unit-unit Jalur Gaza untuk tujuan bantuan kemanusiaan akan bergantung pada izin keamanan Israel, kata Karhi pada Rabu.
Musk menulis di platform media sosialnya X bahwa dia “sangat menghargai” langkah Israel, dan berharap tindakan itu akan membantu warga Israel dan “warga sipil tak berdosa di Gaza”. (ArG)
Sumber: Tempo.co