Amal Cinta Al Aqsha – Sebuah granat dilemparkan oleh pengunjuk rasa ke rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Kaisrea.
Mengetahui rumahnya dilempari granat asap, PM Netanyahu langsung memanggil tim penjinak bom.
Tim penjinak bom melakukan pengecekan dan memastikan bahwa perangkat tersebut adalah granat asap, dikutip dari Middle East Monitor.
Mereka jugga mengatakan, granat tersebut sengaja dilemparkan oleh para pengunjuk rasa.
Granat tersebut awalnya ditemukan oleh petugas dari Kantor Polisi Hadera sedang melakukan survei awal di lokasi protes.
Menanggapi lokasi granat asap, partai berkuasa Likud mengatakan bahwa insiden ini sudah kelewat batas.
Oleh karena itu, ia menuntut kepada Jaksa Agung dan Shinbet untuk segera mengakhiri ini semua.
“Hasutan terhadap Perdana Menteri Netanyahu telah melewati batas merah malam ini. Jaksa Agung, dinas keamanan Shin Bet dan Polisi Israel harus mengakhiri kekerasan dan hasutan terhadap perdana menteri,” tulisnya, dikutip dari The Times of Israel.
Sebagai informasi, ribuan warga Israel menyerbu rumah PM Netanyahu pada hari Kamis (27/6/2024).
Mereka berkumpul untuk menuntut Netanyahu agar segera menerima kesepakatan dengan Hamas untuk memulangkan sandera.
Pengunjuk rasa Israel sebelumnya juga telah memblokir dua jalan raya utama – salah satunya menghubungkan Tel Aviv dan Haifa, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Protes tersebut merupakan bagian dari serangkaian demonstrasi “Hari Pemogokan Nasional” yang diselenggarakan oleh para pemimpin protes untuk memberikan tekanan pada pemerintahan Netanyahu.
Tidak hanya itu, beberapa anggota keluarga sandera Israel juga menutup jalan raya Ayalon di selatan Tel Aviv.
“Perdana menteri meninggalkan para sandera, dan sejauh yang ia ketahui, mereka akan dimakamkan di Gaza selama ia masih menjabat,” kata penyiar itu, mengutip keterangan keluarga.
Para pengunjuk rasa membawa poster bertuliskan, “Ditahan di Gaza untuk waktu yang lama.”
Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk merundingkan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan faksi Palestina.
Dalam beberapa minggu terakhir, penentang pemerintah dan keluarga tahanan Israel di Gaza telah meningkatkan protes mereka, menuntut kesepakatan pertukaran sandera dan pemilihan umum dini. (ArG)
Sumber: Tribunnews.com