Amal Cinta Al Aqsha – Perdana Menteri Skotlandia Humza Yousaf mengatakan, tindakan Israel di Gaza sama dengan pembersihan etnis.
“Pekan lalu, kami mendengar pernyataan dari para menteri senior di pemerintahan (Perdana Menteri Israel) Netanyahu–Menteri Keuangan, Menteri Keamanan Nasional–anggota yang sangat senior di pemerintahan Netanyahu, dan mereka menyatakan penduduk Gaza harus dimukimkan ulang, dikeluarkan dari Gaza, dan bahkan menyebut permukiman Israel sekarang harus di Gaza.
“Kalau bukan pembersihan etnis, saya tidak tahu itu apa,” lanjutnya, dikutip dari Sky News pada Jumat (5/1/2024).
PM Skotlandia itu juga mendesak Pemerintah Inggris menjelaskan kepada Israel bahwa tindakan mereka di Gaza jauh melampaui respons yang sah terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Yousaf kemudian meminta para menteri Inggris menggunakan pengaruh mereka sebagai sekutu utama Israel untuk mendorong diakhirinya perang. Dia menambahkan, para pemimpin Hamas juga harus bertanggung jawab atas serangan terhadap warga Israel.
Yousaf lalu menyebutkan, jika Pemerintah Inggris menolak menyerukan gencatan senjata, maka itu hal yang memalukan.
“Sejujurnya, permohonan saya adalah keputusasaan. Maksud saya, saya melihat gambar-gambar yang sama yang Anda lihat dan gambar yang sama yang dilihat oleh para pemirsa, hari demi hari,” katanya, saat diwawancarai Sky News.
“Dan saya pikir semua orang sama pentingnya untuk bersuara dan mengatakan bahwa apa yang kita lihat dari Israel, serangan tanpa pandang bulu yang kita lihat, jauh melampaui respons yang sah.”
“Sekarang mereka terlihat seperti ingin membalas dendam, dan harus saya akui, sudah melakukannya cukup lama.”
Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.140 orang, mayoritas adalah warga sipil menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. Hamas juga menyandera sekitar 250 orang, dan saat ini 129 di antaranya masih disandera menurut data Israel.
Adapun serangan balasan Israel yang tanpa henti di Gaza menewaskan sedikitnya 22.185 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. (ArG)
Sumber: Kompas.com