ACA NEWS – Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland pada Selasa memperingatkan bahwa kekerasan di Tepi Barat, yang diduduki Israel, dapat menyebabkan terganggunya gencatan senjata di Gaza.
Dilansir anadolu agency, Wennesland mengungkapkan keprihatinan tentang perkembangan terakhir di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dan situasi keamanan yang memburuk selama penjelasannya di Dewan Keamanan PBB.
Dia mengatakan bentrokan, serangan, operasi militer dan kekerasan masif dari pemukim Yahudi terus berlanjut ketika faksi-faksi militan Palestina menyerukan peningkatan konfrontasi dengan Israel.
“Langkah sepihak yang berkelanjutan – termasuk kemajuan permukiman Israel, penggusuran, dan pembongkaran – dan krisis fiskal dan ekonomi yang parah di Wilayah Pendudukan Palestina (OPT) semakin memperburuk situasi dan merusak stabilitas kelembagaan PA,” kata Wennesland.
“Jika dibiarkan, saya khawatir tidak hanya situasi di Tepi Barat yang akan semakin memburuk, tetapi dinamika ini juga dapat berdampak pada situasi keamanan di Gaza dan merusak penghentian permusuhan yang telah berlangsung sejak Mei 2021,” imbuh dia.
Koordinator PBB mendesak semua pihak untuk mengambil langkah segera untuk menurunkan ketegangan dan mengembalikan ketenangan.
Dua belas warga Palestina, termasuk seorang wanita dan empat anak, dibunuh oleh pasukan keamanan Israel di seluruh Palestina sejak 29 September, sementara 306 lainnya terluka.
Di Israel, dua warga sipil tewas dan 39 warga Israel terluka oleh warga Palestina dalam bentrokan, penembakan, penikaman dan serangan serudukan, kata pejabat itu.
Konfrontasi terakhir antara faksi-faksi perlawanan Palestina di Gaza dan Israel terjadi pada bulan Mei, di mana lebih dari 230 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka, dalam gelombang kekerasan terburuk dalam beberapa tahun.
Tiga belas warga Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Gaza. []