ACA News – OCHA (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) atau Kantor Badan Urusan Kemanusiaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa otoritas pendudukan Israel menghancurkan atau menyita tidak kurang dari 421 bangunan milik warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak awal 2021.
Dilansir Safa, Kamis (8/7/2021) pernyataan itu mengatakan bahwa pembongkaran mengakibatkan 592 warga Palestina mengungsi, termasuk 320 anak-anak.
Ini mengutuk penghancuran Israel terhadap komunitas penggembala Humsa – Al Bqai’a di Lembah Yordan, memperingatkan bahwa operasi pembongkaran berulang yang mempengaruhi rumah dan properti warga dapat mengakibatkan konsekuensi sosial dan ekonomi yang keras.
Selama pembongkaran kemarin, perwakilan OCHA, dan LSM dan negara anggota mencoba mengakses komunitas, tetapi tentara Israel menolak dengan alasan bahwa ada operasi militer di sana.
Namun OCHA dan mitra LSM berhasil mengunjungi dan berbicara dengan masyarakat di malam hari, kata OCHA.
Ia juga mencatat bahwa pasukan Israel pada Rabu menghancurkan 27 bangunan tempat tinggal, struktur hewan, dan tangki air serta menyita paket makanan.
Kantor OCHA juga menyebutkan bahwa administrasi sipil menyita barang-barang pribadi, termasuk makanan, susu untuk anak-anak, pakaian, bahan kebersihan, dan mainan. Itu juga mengungsikan 11 keluarga yang terdiri dari 70 orang, termasuk 36 anak-anak.
11 bangunan yang dihancurkan atau disita kemarin telah diberikan sebagai tanggapan kemanusiaan menyusul insiden pembongkaran massal serupa pada 3, 8, dan 22 Februari, di mana 55 bangunan dihancurkan atau disita, kata OCHA. []