ACA NEWS – Sebelum membahas mengapa Yahudi ingin merebut Al-Aqsha? kita akan membahas karakter dasar seorang yahudi yaitu suka memutarbalikan fakta, mengatur tipu daya, paling senang membuat siasat keragu-raguan, menjadikan agama sebagai alat memperbudak bangsa,senang membuat ukuran kebenaran menurut mereka sendiri.
Hal itulah yang disampaikan oleh Mukhtar Shalahuddin, Dosen Mahad Aly Menara Quran Karangnyar dalam acara kajian online yang diselenggarakan oleh Amal Cinta Al Aqsha, Senin (27/9/2021).
Sebelum adanya Israel ada sekelompok komunitas Yahudi membangun sebuah organisasi yang bernama zionis, sehingga negara Israel adalah sebuah negara yang dibentuk oleh orang-orang zionis.
Orang Islam memiliki keyakinan bahwa Yerussalem adalah tanah suci ummat Islam dimana di sana terdapat kiblat pertama ummat Islam yaitu Masjid Al-Aqsha.
Sedangkan orang-orang Yahudi memiliki pemahaman sendiri bahwa Yerussalem adalah tanah suci bagi mereka, sehingga orang-orang Yahudi lebih khususnya zionis, memiliki rencana-rencana besar untuk merebut Yerussalem di tangan mereka dan membangun negeri sendiri dengan cara membuat narasi-narasi yang kokoh.
“Narasi ini dikembangkan oleh Theodor Herzl dalam buku berjudul The Jerussalem Tanah Negeri Bagi Orang-Orang Yahudi, buku inilah yang dijadikan idiologi oleh orang-orang Yahudi,”pungkasnya. []