Lebih dari 1.000 karyawan USAID menandatangani surat dukungan gencatan senjata Gaza

share on:

Amal Cinta Al AqshaSurat oleh staf badan bantuan AS mengatakan bantuan kemanusiaan sebagian besar ‘diperdebatkan’ di tengah meningkatnya kekerasan.

Ratusan staf di Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah menandatangani surat yang menyerukan “gencatan senjata segera” di Gaza, karena semakin banyak pegawai pemerintah menyuarakan perbedaan pendapat terhadap dukungan AS untuk serangan militer Israel di sana.

Surat itu, yang mulai beredar pekan lalu, mencapai 1.000 tanda tangan pada hari Rabu, mewakili pejabat dari seluruh departemen USAID dan misi luar negeri.

“Sementara kami menghargai dan mengakui upaya USAID untuk menyerukan tanggapan kemanusiaan yang mendesak di Gaza dan memahami bahwa Badan tersebut bekerja tanpa lelah untuk mewujudkannya, kita harus ingat bahwa upaya bantuan kemanusiaan dan bantuan penyelamatan jiwa sebagian besar diperdebatkan dalam situasi pemboman dan kekerasan yang meningkat dan tanpa pandang bulu,” kata surat itu.

USAID bertanggung jawab untuk mengawasi pembangunan luar negeri AS dan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.

Dalam surat itu, yang pertama kali diungkapkan oleh majalah Foreign Policy dan The Washington Post pada 3 November, para karyawan mengutuk “banyak pelanggaran hukum internasional” dan meningkatnya korban tewas warga sipil di Gaza.

“Kami percaya bahwa bencana hilangnya nyawa manusia lebih lanjut hanya dapat dihindari jika Pemerintah Amerika Serikat menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan sandera Israel, dan pemulihan air, makanan, bahan bakar, dan listrik kepada rakyat Gaza oleh Negara Israel,” katanya.

“Dalam jangka panjang, kami menyerukan kepada Pemerintah Amerika Serikat untuk bergabung dengan komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia dalam menahan semua pihak, termasuk Negara Israel, terhadap hukum internasional, yang mencakup mengakhiri pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan permukiman di tanah yang diduduki.”

Dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera yang dibagikan dengan syarat anonim, salah satu staf USAID yang menulis surat itu menyuarakan kekecewaan khusus atas keputusan Washington untuk memveto resolusi Dewan Keamanan PBB bulan lalu yang menyerukan jeda kemanusiaan untuk pertempuran.

Anggota staf juga menekankan bahwa bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa menghentikan perang tidak cukup.

“Banyak pejabat kemanusiaan dari berbagai zona konflik setuju bahwa bantuan tidak dapat menjadi Band-Aid untuk masalah yang membutuhkan solusi politik. Orang-orang Gaza membutuhkan bantuan, tetapi pertama-tama mereka membutuhkan bom untuk berhenti,” kata staf itu. (ArG)

Sumber: AL Jazeera

share on: