Kelaparan di Gaza Meningkat, PBB: Bisa Picu Warga Eksodus ke Mesir

share on:

Amal Cinta Al Aqsha – Perang Israel-Hamas di Gaza yang terus berkecamuk dikhawatirkan dapat memicu eksodus warga Palestina ke Mesir.

Kini, sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah dipaksa mengungsi akibat serangan Israel. Sejumlah warga bahkan mengatakan tak ada tempat berlindung yang aman di kantong Palestina tersebut.

Jumlah korban tewas di Gaza akibat perang Israel-Hamas pun telah mencapai 18.200 orang. Seperti diberitakan Reuters pada Senin (11/12/2023), gempuran Israel terus meluas hingga ke jantung Kota Khan Younis di Gaza selatan.

Pesawat tempur Israel juga telah menyerang wilayah di sebelah barat. Tak hanya itu, sejumlah penduduk mengatakan tank-tank Israel telah bergerak lebih jauh ke barat.

Warga Gaza yang terpaksa mengungsi berulang kali menggambarkan bahwa truk bantuan juga diserang, sehingga harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi. Dampak paling nyata ialah banyak orang sekarat karena kelaparan dan kedinginan akibat adanya bombardir dari Militer Israel.

“Kelaparan adalah dasar dari segala kejahatan yang menghancurkan tatanan sosial masyarakat. Ini adalah bentuk kedua dari perang yang kita lihat saat ini di Gaza,” kata tokoh penulis Aziz Almasri di Facebook.

Di sisi lain, warga Israel juga melarikan diri ke tempat penampungan setelah muncul peringatan baru akan adanya tembakan roket dari Gaza termasuk di Tel Aviv. Sayap bersenjata Hamas mengatakan telah membombardir kota tersebut sebagai tanggapan atas pembantaian Israel terhadap warga sipil.

Di kota Jabalia, Gaza utara, warga Palestina berlari untuk menghindari bom asap yang ditembakkan di dekat tenda dan rumah-rumah.

Juru bicara Militer Israel Avichay Adraee mengeluarkan seruan baru pada Senin agar warga Gaza mengevakuasi Kota Gaza dan daerah lain di utara serta Khan Younis di selatan.

Para pejabat PBB mengatakan 1,9 juta orang atau sekitar 85 persen penduduk Gaza mengungsi. Di tempat itu juga digambarkan kondisi wilayah selatan sangat buruk.

“Saya perkirakan ketertiban umum akan segera rusak dan situasi yang lebih buruk bisa terjadi, termasuk penyakit epidemi dan meningkatnya tekanan untuk mengungsi secara massal ke Mesir,” terang Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu (10/12/2023). (ArG)

Sumber: Kompas.com

share on: