Amal Cinta Al Aqsha – Penjajah ‘Israel’ menyebut terowongan-terowongan di Jalur Gaza sebagai “jaring laba-laba” yang mengindikasikan bahwa mereka masih belum mengetahui secara keseluruhan bahkan setelah lebih dari sembilan bulan melancarkan invasi darat.
Dalam sebuah laporan terperinci, Channel 12 Israel mengutip seorang pejabat keamanan ‘Israel’ yang tidak disebutkan namanya: “Ini seperti jaring laba-laba: jika Anda memotong satu terowongan, terowongan alternatif akan secara otomatis muncul dan ini bisa terus berlanjut.”
Saluran tersebut juga mengutip seorang pejabat keamanan lain yang menyatakan: “Kami masih belum memiliki pemahaman yang lengkap tentang jaringan terowongan, dan kami tidak memiliki kontrol yang kuat dan mutlak atas seluruh proyek terowongan.”
“Ketika invasi darat ke Jalur Gaza dimulai pada 27 Oktober 2023, tentara Israel menemukan kemampuan Hamas untuk melakukan pertempuran pertahanan terorganisir dari bawah tanah,” kata seorang pejabat ‘Israel’ yang namanya tidak mau disebutkan.
Dengan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Zionis ‘Israel’ telah menghadapi kecaman internasional di tengah-tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas.
Hampir 39.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 90.600 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari sembilan bulan setelah serangan ‘Israel’, sebagian besar wilayah Gaza menjadi reruntuhan di tengah-tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel diyakini melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terakhirnya memerintahkan untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari 1 juta orang Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada tanggal 6 Mei.(ArG)
Sumber: Hidayatullah.com