Amal Cinta Al Aqsha – Pasukan Israel kembali membombardir kamp-kamp pengungsi di Jalur Gaza dan menyerang Kota Gaza di utara pada Kamis (18/7/2024).
Akibatnya, 13 orang tewas. Bahkan serangan itu juga mengakibatkan upaya gencatan senjata di Gaza menjadi terhenti lagi.
Sebagaimana diberitakan Reuters, satu serangan udara Israel menewaskan enam orang di Kota Zawayda di Gaza tengah dan dua orang lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di kamp Bureij.
Selain itu, serangan udara Israel juga menewaskan tiga orang di dalam mobil di Deir Al-Balah, sebuah kota yang dipenuhi pengungsi dari tempat lain di Gaza.
Di Kota Gaza di utara, petugas medis mengatakan dua warga Palestina tewas dalam serangan udara lainnya.
Sementara Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya membunuh dua komandan senior Jihad Islam pada dua serangan udara di Kota Gaza, termasuk seorang yang dikatakan terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang memicu perang di Gaza.
Di Rafah, warga mengatakan tank-tank Israel maju lebih dalam di sisi barat kota dan mengambil posisi di puncak bukit di sana.
Militer Israel mengatakan pasukannya menemukan beberapa terowongan dan membunuh beberapa pria bersenjata.
Sayap bersenjata kelompok Hamas dan sekutunya mengatakan mereka menembakkan bom mortir ke pasukan Israel di barat daya Rafah pada hari Kamis.
Diketahui, lebih dari satu juta orang mencari perlindungan di Rafah dari pertempuran di wilayah utara.
Namun sebagian besar telah kembali berpencar sejak Israel melancarkan serangan di dalam dan sekitar kota tersebut pada Mei.
Pada Selasa, Israel mengatakan telah menghilangkan setengah dari kepemimpinan sayap militer Hamas dan membunuh atau menangkap sekitar 14.000 anggota sejak dimulainya perang. Israel mengatakan 326 tentaranya tewas di Gaza.
Hamas tidak merilis angka korban di antara anggotanya dan mengatakan Israel berlebihan dalam menggambarkan “kemenangan palsu”.
Sementara itu, upaya diplomasi yang dilakukan mediator Arab untuk menghentikan permusuhan yang didukung oleh Amerika Serikat terhenti, meskipun semua pihak mengatakan mereka terbuka untuk melakukan perundingan lebih lanjut, termasuk Israel dan Hamas.(ArG)
Sumber: Kompas.com