Amal Cinta Al Aqsha – Perundingan multinasional di Paris Perancis pada Jumat (23/2/2024) mencapai kesepakatan bahwa ada kemungkinan gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina.
Selain itu juga ada kemungkinan kesepakatan bagi Hamas untuk membebaskan sandera Israel yang ditawan di Gaza dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
“Perwakilan Israel, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar bertemu di Paris dan mencapai kesepahaman di antara mereka berempat tentang seperti apa bentuk kesepakatan penyanderaan untuk gencatan senjata sementara,” terang Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, dikutip dari AFP pada Minggu (25/2/2024) malam.
“Hal ini masih dalam tahap negosiasi untuk menyelesaikan rinciannya. Harus ada diskusi tidak langsung antara Qatar dan Mesir dengan Hamas karena pada akhirnya mereka harus setuju untuk membebaskan para sandera,” imbuh dia.
Dikatakan bahwa pekerjaan tersebut sedang berlangsung. Dan mereka berharap dalam beberapa hari mendatang, mereka dapat mencapai titik di mana terdapat kesepakatan yang tegas dan final mengenai masalah ini.
Perundingan untuk gencatan senjata telah dilanjutkan di Doha antara keempat negara, serta perwakilan Hamas, media Mesir yang terhubung dengan pemerintah melaporkan pada hari Minggu.
Diketahui, gencatan senjata selama seminggu sebelumnya pada bulan November 2023 telah membebaskan lebih dari 100 sandera dan 240 tahanan Palestina.
Maka dari itu Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah mempelopori upaya untuk mencapai kesepakatan baru mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Hal ini dilakukan karena ada tekanan internasional untuk gencatan senjata meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Sebab, jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel di wilayah Palestina mendekati 30.000 orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Namun, perng Israel-Hamas dipicu karena adanya serangan dari Hamas pada bulan Oktober 2023 yang mengakibatkan kematian 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel. (ArG)
Sumber: Kompas.com