Amal Cinta Al Aqsha – Pejabat Hamas Osama Hamdan mengancam Israel pada Selasa (7/5). Dia menegaskan, tidak akan ada kesepakatan gencatan senjata bila Israel terus menyerang Rafah.
Israel menyerang Rafah pada awal pekan ini. Kawasan itu menjadi tempat penampungan jutaan pengungsi yang berlindung dari serangan Israel tujuh bulan terakhir.
Menurut Hamas, Israel mesti tanggung jawab atas gagalnya gencatan senjata di Gaza. Aksi Israel menyerang Rafah menyebabkan ratusan ribu warga Gaza kehilangan tempat tinggal dan terancam kelaparan.
Terkait gencatan senjata, Israel menyebut kesepakatan itu tak masuk akal. Israel mengatakan, Hamas meminta penarikan pasukan dari Gaza sama saja mereka menyerah dari pertempuran.
Israel pada pekan ini menyerang Rafah lewat udara dan tank setelah sebelumnya meminta pengungsi Gaza angkat kaki. Akibatnya perbatasan di Rafah yang kerap digunakan untuk masuknya bantuan kemanusiaan kini dikuasai Israel.
Sementara salah satu mediator krisis Gaza Amerika Serikat (AS) mengusulkan amandemen usulan gencatan. Diyakini amandemen gencatan senjata dapat mengakhiri kebuntuan kesepakatan.
“Teks kesepakatan, sebagaimana telah diubah, menunjukkan kesenjangan sepenuhnya bisa ditutup,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby seperti dikutip dari Reuters. (ArG)
Sumber: Kumparannews