Amal Cinta Al Aqsha – Hamas angkat bicara perihal kesepakatan pembentukan pemerintahan persatuan nasional Palestina. Rekonsiliasi itu dijalin di China pada Selasa (23/7).
Pada pertemuan di Beijing, sebanyak 14 faksi sepakat rekonsiliasi demi membentuk pemerintahan gabungan. Faksi yang sepakat termasuk Hamas dan Fatah.
Menurut pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzuk, rekonsiliasi ditujukan agar Palestina bersatu di masa depan.
“Hari ini kami meneken persetujuan persatuan nasional dan kami berkata untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional,” kata Abu Marzuk seperti dikutip dari AFP.
“Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya,” sambung dia.
Kesepakatan persatuan nasional terwujud setelah perang Gaza masuk bulan ke sembilan.
Kampanye militer Israel di Gaza menurut perhitungan otoritas setempat telah menewaskan 39 ribu orang. Sebagian besar di antaranya adalah warga sipil wanita dan anak-anak.
Pemerintahan di Palestina terpecah setelah pemilu 2006 yang dimenangi Hamas. Pemilu tersebut berujung pertikaian berdarah yang membuat Hamas dan Fatah bermusuhan.
Hamas sejak 2007 mendirikan pemerintahan sendiri di Gaza dan menguasai sepenuhnya wilayah itu. Sedangkan faksi Fatah kini menjadi pengendali Otoritas Palestina. Mereka memerintah di Tepi Barat yang masih diduduki Israel.(ArG)
Sumber: Kumparannews