Amal Cinta Al Aqsha – Perekonomian Israel benar-benar terguncang karena perangnya melawan Hamas di Gaza terus berlarut-larut.
Perang yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 ditandai oleh serbuan pasukan terjun payung Hamas ke wilayah selatan Israel hingga menjelang akhir Desember ini masih terus berlangsung.
Lebih dari 20.000 ribu warga Gaza meninggal jadi sasaran gempuran serangan udara Israel. Sementara, sepertiga dari sekitar 5.000 tentara Israel yang ditempatkan di Gaza dikabarkan tewas menurut klaim Hamas.
Di dalam negeri, Israel dikabarkan mulai menelantarkan warganya yang biasa mendapatkan santunan dengan dalih untuk menekan pembengkakan negara di tengah situasi perang di Gaza.
Yang mengkhawatirkan, imbas dari pemangkasan tersebut 81,8 persen penerima bantuan dilaporkan terlilit utang.
Sementara 81,6 penerima bantuan lanjut usia hidup dalam kemiskinan dan 31,5 persen warga Israel menghadapi kerawanan pangan yang parah.
Impak lain yang ditimbulkan dari perang yakni sebanyak 79,3 persen warga Israel menderita penyakit kronis lantaran kesulitan mendapatkan akses perawatan kesehatan gratis.
Tidak sedikit pula masyarakat yang mengurangi porsi makannya hingga memaksa anak-anaknya untuk berpuasa karena kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok.
Mencegah terjadinya pembengkakan utang lanjutan, kini Departemen Anggaran Israel mulai memperketat pengeluaran dengan menghapuskan anggaran yang tidak penting untuk mendukung pertempuran. (ArG)
Sumber: Tribunnews.com