Amal Cinta Al Aqsha – Dewan Keamanan PBB pada Jumat (22/12) menyepakati peningkatan bantuan ke Gaza. Anggota tetap DK PBB yang merupakan sekutu Israel, Amerika Serikat, abstain pada voting tersebut.
Perang antara Israel dan Hamas sudah berlangsung selama 11 bulan. PBB, dalam laporannya, mengungkap situasi kemanusiaan di Gaza makin memburuk.
Karena itu, anggota tidak tetap DK PBB Uni Emirat Arab mengajukan rancangan resolusi untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk. Serta, menciptakan suatu kondisi menuju penghentian permusuhan yang berkelanjutan di Gaza.
Saat voting resolusi tersebut, hanya AS dan Rusia yang memilih abstain. Sebanyak 13 anggota DK PBB lainnya mendukung resolusi tersebut. Lewat resolusi ini PBB nantinya akan memegang peranan lebih besar dalam koordinasi pengiriman bantuan.
“Cara Israel melakukan serangan menciptakan rintangan besar pada distribusi bantuan kemanusiaan,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres usai voting seperti dikutip dari AFP.
Israel langsung menanggapi resolusi teranyar DK PBB itu. Zionis menekankan akan tetap memeriksa setiap bantuan masuk ke Gaza atas alasan kemanusiaan.
Sedangkan Hamas menyatakan, resolusi itu tidak cukup untuk merespons bencana kemanusiaan akibat serangan Israel.
Sebelumnya, PBB menyatakan jumlah bantuan masuk ke Gaza masih jauh di bawah kondisi sebelum perang. Pada pekan lalu, Israel mengatakan, setiap harinya mereka mengizinkan 80 truk bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Voting DK PBB terkait rancangan resolusi di Gaza sempat tertunda beberapa hari. Meski resolusi ini mendorong dipercepatnya lebih banyak bantuan masuk ke Gaza, tidak ada permintaan gencatan senjata atau jeda pertempuran untuk segera dilakukan.
Israel menegaskan, mereka akan melanjutkan serangan udara dan darat di Gaza sampai Hamas lenyap dan seluruh sandera dibebaskan.
“Israel akan melanjutkan perang di Gaza,” ucap Menlu Eli Cohen. (ArG)
Sumber: Kumparan