Amal Cinta Al Aqsha – Lima tentara Israel tewas akibat terkena tembakan dari tank Israel di Gaza utara. Penyelidikan awal menemukan bahwa dua tank menembaki sebuah bangunan di kamp pengungsi Jabalia tempat pasukan berkumpul.
Dikutip dari BBC pada Kamis (16/5/2024), minggu ini setelah sebelumnya menarik diri, pasukan Israel kembali lagi masuk ke wilayah tersebut.
Pasukan Israel mengatakan bahwa Hamas telah berkumpul kembali di sana. Sedangkan puluhan ribu warga Palestina telah berlarian dari pertempuran dan pemboman.
Baik militer Israel maupun sayap militer Hamas mengatakan pada hari Rabu bahwa pertempuran di kamp Jabalia dan kota sekitar Jabalia semakin intensif.
Pertempuran juga terjadi di sekitar kota Rafah di bagian selatan, tempat hampir 600.000 orang telah mengungsi sejak dimulainya operasi Israel 10 hari lalu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan lima tentara yang bertugas di Batalyon 202 Brigade Pasukan Terjun Payung tewas di kamp Jabalia pada Rabu malam akibat tembakan tank Israel sendiri.
Dua tank di daerah tersebut menembakkan dua peluru ke sebuah bangunan yang digunakan oleh wakil komandan batalion, menurut sebuah pernyataan.
“Dari penyelidikan awal, tampaknya para pejuang tank, dari kompi penerjun payung ultra-Ortodoks Hetz, mengidentifikasi laras senapan yang keluar dari salah satu jendela gedung, dan saling mengarahkan untuk menembak ke arah gedung tersebut,” terang pernyataan itu.
Selain lima tewas, tujuh tentara lainnya terluka akibat tembakan tank, tiga di antaranya luka serius.
Pada Kamis pagi, kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan bahwa telah terjadi serangan udara Israel yang intens di area jalan al-Hoja di kamp pengungsi Jabalia, yang menyebabkan “kehancuran total”.
Sementara itu, lima orang terluka dalam serangan pesawat tak berawak di daerah al-Faluja.
Sayap militer Hamas mengeklaim pada hari Kamis bahwa mereka telah menembakkan rudal anti-tank ke pengangkut pasukan Israel di area Blok 2 kamp Jabalia dan menargetkan buldoser lapis baja dengan alat peledak di timur kota Jabalia.
Wafa juga mengutip sumber-sumber medis yang mengatakan bahwa lebih dari 30 warga sipil, termasuk 10 anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel terhadap bangunan tempat tinggal di dekat Kota Gaza.
Jurnalis foto Palestine Post Mahmoud Jahjouh dan beberapa anggota keluarganya dilaporkan termasuk di antara korban tewas.
Sementara itu, IDF mengurangi operasi di Jabalia, Kota Gaza dan wilayah utara lainnya pada Januari setelah menyatakan bahwa mereka telah “membongkar” batalyon Hamas di sana.
Namun hal ini menyisakan kekosongan kekuasaan sehingga kelompok tersebut mampu membangun kembali kekuasaannya. (ArG)
Sumber: Kompas.com