Republika.com – PBB memperkirakan tahun 2022 adalah tahun paling mengerikan untuk warga Palestina khususnya di wilayah Tepi Barat. Prediksi ini diperkuat dengan terus meningkatnya kekerasan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina.
Tor Wennesland selaku perwakilan PBB untuk timur tengah mengatakan “Keputusasaan, kemarahan, dan ketegangan yang meningkat sekali lagi meletus menjadi siklus kekerasan mematikan yang semakin sulit,” ujar Wennesland kepada Dewan Keamanan PBB. “Terlalu banyak orang, sebagian besar warga Palestina telah terbunuh dan terluka,” ujarnya menambahkan.
sebulan terakhir, utusan khusus PBB itu mengatakan 32 warga Palestina termasuk enam anak tewas oleh pasukan keamanan Israel. Sementara 311 lainnya cedera dalam berbagai bentrokan, operasi militer zionis Israel, dan penangkapan warga Palestina.
dengan bermodalkan batu warga Palestina melakukan perlawanan. menewaskan 2 pasukan israel dan 25 warga Israel luka-luka dan ini terjadi di wilayah Tepi Barat, Palestina.
Lebih dari 125 warga Palestina telah tewas dalam pertempuran Israel-Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem timur tahun ini saja. Tentara Israel mengatakan sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah militan. Kendati begitu para pemuda pelempar batu yang memprotes serangan itu dan orang lain yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga telah terbunuh.
Duta besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyampaikan pidato yang berapi-api kepada Dewan Keamanan PBB pada Jumat pekan lalu. “Rakyat kami, anak-anak kami, pemuda kami dibunuh, dan mereka tidak akan mati sia-sia,” katanya.
Sebulan belakangan, utusan khusus PBB itu mengatakan 32 warga Palestina termasuk enam anak tewas oleh pasukan keamanan Israel. Sementara 311 lainnya cedera dalam berbagai demonstrasi, bentrokan, operasi pencarian dan penangkapan, serangan dan dugaan serangan terhadap warga Israel.
Dari pihak Israel, dua personel pasukan Israel tewas dan 25 warga sipil Israel terluka oleh warga Palestina selama penembakan dan serangan serudukan, bentrokan, pelemparan batu dan bom molotov dan insiden lainnya selama periode yang sama. Menurut Wennesland bulan itu Tepi Barat dihadapi oleh lonjakan kekerasan fatal di jalur untuk menjadi yang paling mematikan di Tepi Barat.
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan membalas bahwa pesan dalam pidato Abbas kepada para pemimpin dunia bulan lalu dan pernyataan Mansour pada Jumat adalah sama. “Ini adalah pesan tentang korban palsu, kebohongan penindasan dan fiksi agresi,” katanya.
Sumber : republika.co.id