Josep Borrell: Tidak Bisa Mencegah Kehancuran Gaza adalah Penyesalan Terbesar

share on:

Amal Cinta Al Aqsha – Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, Josep Borrell, Kamis, 4 Juli 2024, mengatakan bahwa penyesalan terbesar selama masa jabatannya adalah kegagalannya mempengaruhi pemerintah Israel untuk menghindari kematian dan kehancuran di Gaza, Anadolu Agency melaporkan.

“Hampir 40.000 orang terbunuh di Gaza, banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan komunitas internasional serta UE belum bisa mencapai gencatan senjata dan mulai memikirkan solusi politik setelah berapa bulan?” dia bertanya dengan getir.

Berbicara pada pertemuan Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa di Madrid, ia menyesalkan bahwa UE telah menjadi “non-aktor” dalam krisis Timur Tengah.

“Ini adalah rasa frustrasi terbesar saya dan contoh terbesar tentang bagaimana, ketika UE terpecah, kita bahkan tidak dapat memenuhi peran sebagai aktor geopolitik seperti yang kita bayangkan,” katanya.

Dia juga mengatakan kredibilitas UE berada dalam bahaya karena “perpecahan” dan “tidak relevannya” mereka dalam situasi tersebut.

“Jantung UE mungkin berada di bawah reruntuhan Gaza,” katanya.

“Untuk menunjukkan dengan jelas kepada dunia bahwa kehidupan itu penting, baik di Ukraina atau Gaza, adalah salah satu upaya politik terpenting Uni Eropa. Dan ketika kita mengatakan bahwa memutus air, listrik dan makanan bagi penduduk sipil adalah kejahatan perang, ketika kita berbicara tentang Ukraina, kata-kata yang sama juga perlu digunakan ketika kita berbicara tentang Gaza. Namun kenyataannya tidak demikian.”

Borrell mengatakan UE akan dinilai oleh negara-negara lain – mulai dari Asia Tenggara, Amerika Latin, hingga Afrika – atas “kapasitasnya untuk mempertahankan prinsip-prinsip dasar” dan cara mereka merespons perang ini.

Pernyataannya disampaikan saat berbincang dengan Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, yang tidak berkomentar langsung mengenai Gaza.

Baik Costa, dari Portugal, dan Borrell, dari Spanyol, berasal dari Partai Sosialis.

Sebagai bagian dari nasihatnya kepada Costa, Borrell mendesak mantan perdana menteri Portugal itu untuk “menjelaskan” suatu hari nanti bahwa dia adalah “perwakilan UE untuk kebijakan luar negeri dan keamanan”.(ArG)

Sumber: Tempo.co

share on: