Seorang anak Palestina berusia 7-11 tahun dan saudaranya ditangkap oleh Pasukan Pendudukan Israel Ketika sedang memetik bunga di daerah Masaffer Yatta di Selatan Tepi Barat yang diduduki, Kamis (11/3/2021).
Peristiwa penangkapan itu bermula saat kelima anak tersebut diusir pemukim Israel dari tempat mereka memetik bunga tanaman untuk dimasak sebagai makanan di dapur Palestina.
Naas, tak lama kemudian pemukim itu memanggil tentara dan menangkap kelima anak tersebut dan dibawa ke kantor polisi di dekat pemukiman ilegal Israel di Kiryat Arba.
Dari video yang dilansir Al Jazeera dalam sebuah video, terlihat kelima anak itu sedang mengumpulkan akoub, tanaman yang mirip artichoke.
Saat ditangkap, anak-anak tersebut sempat berontak. Namun, mereka dibekap oleh para zionis hingga tak bisa berbuat apa-apa.
Mereka kemudian dimasukan ke dalam mobil tentara zionis dan dibawa pergi.
Tempat dimana mereka ditangkap, yakni Masaffer Yatta seringkali menjadi target serangan oleh militer israel dan pemukim Yahudi disana.
“Di sini adalah contoh lain pengabaian mutlak pihak berwenang dan pasukan Israel di lapangan terhadap kesejahteraan dan hak-hak warga Palestina, tidak peduli seberapa muda atau rentannya,” kata juru bicara B’Tselem, Amit Gilutz.
Seorang pengacara HAM yang mewakili mereka mengatakan, anak-anak malang tersebut ditahan selama 5 jam di kantor polisi. Dua anak tertua berusia , diperintahkan untuk dating kembali pekan depan untuk diinterogasi lebih lanjut karena di bawah hukum militer Israel, mereka dianggap cukup dewasa untuk menghadapi dakwaan.
Pernyataan dari militer Israel sendiri menyebut bahwa mereka diserahkan ke polisi Israel, yang kemudian akan melepaskannya ke orang tua mereka.
Tuntutan Kepada Anak Palestina
Menurut Defense for Children International, setiap tahunnya Israel menuntut antara 500 sampai 700 anak Palestina di pengadilan militer.
Bahkan, Addameer yakni kelompok hak narapidana mengatakan sekitar 140 anak Palestina saat ini dipenjara oleh Israel.
Havat Moon adalah pos pemukim Palestina yang didirikan tanpa izin pemerintah Israel dan berada di sekitar pos terdepan dekat rumah setengah juta orang Israel. (fyr/palestineupdate)