Iran Keluarkan Peringatan jika Israel Serang Lebanon

share on:

Amal Cinta Al Aqsha – Iran mengeluarkan peringatan keras jika Israel menyerang Lebanon. Iran pada Sabtu (29/6/2024) menegaskan bahwa “semua Front Perlawanan”, sebuah kelompok yang terdiri dari Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel apabila negara itu menyerang Lebanon.

Komentar dari misi Iran di New York ini muncul di tengah kekhawatiran akan terjadinya perang regional yang lebih luas yang melibatkan Israel dan gerakan Hezbollah Lebanon yang didukung oleh Iran.

Kedua belah pihak telah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari sejak perang di Gaza dimulai.

Baku tembak semacam itu telah meningkat bulan ini.

Militer Israel mengatakan rencana serangan ke Lebanon telah “disetujui dan divalidasi”, yang mendorong Hezbollah untuk menanggapi bahwa tidak ada satu pun warga Israel yang akan selamat dalam konflik besar.

Dalam sebuah posting di platform media sosial X, misi Iran menyatakan mereka menganggap propaganda Israel tentang niat untuk menyerang Lebanon sebagai perang psikologis.

“(Namuin) Jika rezim Zionis memulai agresi militer skala penuh, perang yang melenyapkan akan terjadi. Semua opsi, termasuk keterlibatan penuh semua Front Perlawanan, ada di atas meja,” jelas mereka, dikutip dari AFP.

Perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023 ketika kelompok Hamas Palestina menyerang Israel selatan.

Iran, yang mendukung Hamas, memuji serangan tersebut sebagai sebuah keberhasilan namun membantah keterlibatannya.

Bersamaan dengan serangan Hezbollah ke Israel utara, kelompok yang didukung Iran di Yaman, yakni Houthi telah berulang kali menyerang kapal-kapal komersial di daerah Laut Merah.

Mereka mengaku melakukannya sebagai tindakan solidaritas dengan Palestina.

Iran juga mendukung kelompok-kelompok lain di wilayah tersebut.

Republik Islam ini tidak mengakui Israel sejak revolusi 1979 yang menggulingkan Syah Iran yang didukung Amerika Serikat.

Kekhawatiran akan perang regional juga meningkat pada April, setelah sebuah serangan udara yang meratakan konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan tujuh Garda Revolusi, dua di antaranya adalah jenderal.  

Iran membalas dengan serangan pesawat tak berawak dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel pada tanggal 13-14 April. 

Media Pemerintah Iran lalu melaporkan ledakan di provinsi tengah Isfahan ketika media AS mengutip pejabat AS yang mengatakan bahwa Israel telah melakukan serangan balasan terhadap musuh bebuyutannya. (ArG)

Sumber: kompas.com

share on: