Amal Cinta Al Aqsha – Sayap militer Hamas merilis video terbaru tentang warga Israel yang disanderanya sejak 7 Oktober 2023. Sandera bernama Hersch Goldberg-Polin ini marah dan menyalahkan PM Benjamin Netanyahu.
Pria Israel-Amerika berusia 24 tahun itu muncul dalam klip berdurasi 3 menit yang dirilis Hamas lewat Telegram pada Rabu (24/4) lalu. Ini adalah tanda kehidupan pertama Goldberg-Polin yang dibawa pejuang Hamas ke Gaza dari festival musik Trive of Nova — sering juga disebut Supernova — di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Dalam klip itu terlihat Goldberg-Polin kehilangan sebagian tangan kanannya. Mengutip Al-Jazeera, saksi mata mengatakan, tangan Goldberg-Polin terluka saat insiden di konser musik Supernova terjadi. Dia kemudian dimasukkan ke dalam truk oleh pejuang Palestina dan dibawa ke Gaza.
Dalam video itu, Goldberg-Polin secara terbuka mengkritik Netanyahu karena tidak berbuat cukup dan menyalahkannya karena tidak mengeluarkan para tawanan dari Gaza.
Goldberg-Polin juga menyebut bahwa sekitar 70 tawanan telah tewas dalam pemboman Israel di Gaza tanpa pandang bulu.
Goldberg-Polin juga mengaku bahwa dia telah berada di bawah tanah (underground) di Gaza selama sekitar 200 hari. Perang Gaza mencapai usia 200 hari per 23 April 2024.
Menurut Al Jazeera, ini adalah video pertama terkait sandera yang dirilis Hamas dalam waktu sekitar 3 bulan. Sebelumnya, Hamas secara berkala merilis video beberapa tawanannya. Sebagian di antaranya kini telah bebas.
Goldberg-Polin adalah salah satu tawanan Hamas yang paling dikenal. Poster dengan gambarnya ditempel di seluruh Israel. Ibunya, Rachel Goldberg, telah bertemu dengan beberapa pemimpin dunia dan berpidato di PBB.
Orang tuanya mengatakan mereka lega melihat dia masih hidup tetapi khawatir dengan kesehatan dan kesejahteraannya, serta para tawanan lainnya.
Pernyataan Goldberg-Polin di Video
Dalam video yang dirilis tersebut, Goldberg-Polin memperkenalkan identitasnya.
“Syalom, saya Hersch Goldberg-Polin, anak dari Jonathan dan Rachel. Saya lahir pada 10 Maret 2000 di California, AS. Saya tinggal dengan keluarga saya di Jerusalem. Saya tertangkap pada 7 Oktober di konser Nova di Rei’m,” ujarnya.
“(Saat itu) Saya pergi mencari hiburan bersama teman-teman saya. Namun, saya justru berjuang untuk bertahan hidup dengan luka serius di sekujur tubuh. Namun demikian, saya mengambil tanggung jawab untuk melindungi diri saya sendiri dan orang-orang yang ketakutan di sekitar saya karena tidak ada seorang pun yang melindungi kami hari itu,” bebernya.
Lantas dia menuding Benjamin Netanyahu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi.
“Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya seharusnya malu pada diri mereka sendiri. Karena Anda mengabaikan kami bersama ribuan warga lainnya. Anda seharusnya malu pada diri sendiri karena meninggalkan kami selama 200 hari dan semua upaya tentara telah gagal karena pemboman Angkatan Udara [Israel] menewaskan sekitar 70 tahanan seperti saya,” ungkapnya.
“Selain itu, Anda juga harus malu karena semua kesepakatan yang ditawarkan Anda tolak. Tidakkah Anda ingin mengakhiri mimpi buruk ini?” lanjutnya.
“Benjamin Netanyahu dan anggota pemerintahan Anda, pada saat Anda makan siang bersama keluarga Anda, bayangkan kami ditahan di neraka bawah tanah tanpa air, makanan, atau sinar matahari, tanpa perawatan yang saya butuhkan sejak lama,” ujar Goldberg-Polin sambil mengangkat lengan kirinya yang tak punya telapak tangan lagi.
“Saya minta kepada PM Benjamin Netanyahu, pemerintahan Anda dan kabinet, setiap hari kami di sini Anda semakin mengabaikan kami dan Anda mengabaikan darah kami. Lakukan apa yang diharapkan dari Anda dan segera bawa kami pulang atau apakah ini menjadi terlalu besar bagi Anda?” ujar Goldberg-Polin.
Goldberg-Polin bahkan mendesak Netanyahu mundur. “Sekarang saatnya untuk menyerahkan kunci pemerintahan dan Anda duduk saja di rumah,” ujarnya.
Di bagian akhir, Goldberg-Polin memberi pesan kepada keluarganya.
“Hal lain dan terakhir yang lebih penting dari semuanya: ibuku, ayahku, Libi, dan Orly, saya sangat mencintai kalian dan sangat merindukan kalian. Dan saya memikirkan kalian setiap hari yang kulalui,” katanya.
“Saya tahu kalian melakukan yang terbaik untuk membawa saya pulang secepat mungkin. Saya ingin kalian tetap kuat untuk saya dan tidak berhenti sampai kita semua kembali ke rumah dengan damai. Saya berharap dan berharap dapat bertemu kalian segera setelah semua tragedi ini berakhir,” lanjutnya.
Pada bagian akhir, Goldberg-Polin berharap liburan keluarganya — diduga liburan Paskah Yahudi yang dimulai sejak Senin (22/4) — berlangsung menyenangkan.
“Ini tak berlaku untuk untuk saya, tapi saya harap liburan kalian menyenangkan,” tutupnya. (ArG)
Sumber: Kumparannews