Al Qassam Sergap Tentara Israel di Khan Yunis, Pasukan Penyelamat IDF yang Datang Kena Hantam Juga

share on:

Amal Cinta Al Aqsha – Sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, Brigade Al Qassam menyatakan kalau para petempurnya menyerang pengangkut pasukan Israel dengan roket Al-Yassin 105, Senin (1/4/2024).

Dalam pernyataannya melalui saluran media militernya, Brigade Al Qassam menyebut, serangan tersebut juga menyasar 7 tentara Israel (IDF) yang berada di tempat yang sama.

Serangan Brigade Al Qassam itu dilaporkan melukai para tentara IDF tersebut. Brigade Al Qassam menambahkan, tentara IDF kemudian mengirim regu pasukan penyelamat untuk mengevakuasi tentara mereka yang terluka.

“Segera setelah pasukan penyelamat IDF tiba untuk menyelamatkan para prajurit Israel, mereka bentrok dengan Brigade Al Qassam dan anggotanya (IDF) terbunuh dan terluka,” klaim pernyataan tersebut dilansir Khaberni.

Dalam pernyataanya, Brigade itu menambahkan, penyergapan kompleks ini dilakukan di pusat kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

Hancurkan Tank Merkava 4

Perlawanan Brigade Al Qassam diketahui tetap intensif di tengah bombardemen habis-habisan pasukan Israel yang bersiap menyerang masuk ke Rafah.

Pada Jumat Jumat (29/3/2024), Brigade Al Qassam mengatakan kalau mereka menghancurkan tank pasukan pendudukan Israel (IDF), Merkava 4, Jumat (29/3/2024).

Serangan Brigade Al-Qassam diklaim dilakukan di sebelah barat lingkungan Tal Al-Hawa, selatan Kota Gaza, menggunakan proyektil roket termobarik, Khaberni melaporkan.

Dalam laporan Al-Mayadeen, serangan Israel saat masih menguasai rumah sakit Rs Al Shifa di Gaza Selatan memang mendapat perlawanan sengit dari Brigade al-Qassam Hamas.

“Sayap militer Hamas mengatakan kalau para pejuangnya meluncurkan proyektil termobarik ke arah pasukan Israel yang mengambil posisi di sebuah gedung dekat Kompleks Medis Nasser di kota Khan Younis,” tulis laporan tersebut.

Media Militer Israel mengonfirmasi serangan tersebut menimbulkan korban jiwa di antara anggota pasukan, yang kemudian diikuti dengan evakuasi udara melalui helikopter militer.

Menurut laporan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, para pejuangnya memasang jebakan berupa bahan peledak di sebuah rumah yang telah ditargetkan.

Lantas saat tentara Israel masuk, terjadi ledakan, hingga korban berjatuhan. Jebakan itu, menimbulkan korban jiwa dari pihak Israel yang kemudian dievakuasi dengan helikopter Israel.

Dalam laporan lain, Brigade Qassam menargetkan tank dan tentara Israel di Gaza tengah dan selatan, mengutip Al Jazeera.

Sayap bersenjata Hamas itu juga mengatakan pihaknya menyerang militer Israel di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza di tengah pertempuran darat yang intens.

Sementara di lingkungan Tal al-Hawa, yang terletak di selatan Kota Gaza di bagian tengah daerah kantong yang terkepung, Al-Qassam mengatakan mereka menggunakan granat berpeluncur roket Yassin-105 untuk menargetkan dua tank Merkava.

Di al-Qarara, utara Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Hamas mengatakan pihaknya menyerang tank lain bersama dengan buldoser lapis baja D9.

Korban Tentara IDF Tembus Angka 600 Personel

Terkait pertempuran yang terus berlangsung di Gaza, saluran 12 Israel melaporkan bahwa lebih dari 6.800 perwira dan tentara Israel terluka sejak awal perang pada 7 Oktober.

Dia mengatakan, di antara korban luka terdapat 4.716 tentara dari pasukan cadangan.

Pada hari ini, Senin (1/4/2024), media Israel melaporkan kalau jumlah kematian tentara Israel kini  meningkat menjadi 600, termasuk 264 orang sejak dimulainya operasi darat di Jalur Gaza

Di sisi lain, laporan juga mengatakan, di antara korban luka terdapat 4.716 tentara dari pasukan cadangan.

Media Israel menyebutkan kalau jumlah korban setara dengan seluruh brigade militer Israel, yang terdiri dari 11 brigade reguler dan aktif.

Pengurangan ekstrim dalam jumlah personel mempunyai dampak yang jelas pada struktur militer Israel, karena para pejabat telah meminta setidaknya 14.500 anggota baru.

Peristiwa ini juga telah memaksa ketergantungan lebih lanjut pada brigade cadangan, sehingga menyebabkan biaya pemeliharaan yang besar bagi perbendaharaan pendudukan Israel.

Perlu dicatat kalau ribuan korban di antara pasukan Israel tidak dilaporkan ketika dirawat di rumah sakit lapangan. (ArG)

Sumber: Tribunnews.com

share on: