Amal Cinta Al Aqsha – Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan Israel belum berhasil meraih satu kemenangan pun, belum mencapai satu pun targetnya setelah melancarkan lima bulan operasi militer di Gaza.
Dalam pidatonya Rabu (13/3/2024) malam, Nasrallah menyebut, sebaliknya rakyat Gaza dan para milisi perlawanannya secara tabah dan teguh terus melakukan perlawanan hingga menimbulkan kerugian besar bagi Israel.
“Bahkan para pakar musuh [Israel] pun mengakui kerugian yang ditimbulkan oleh perlawanan tersebut. Setelah lima bulan berperang, Israel belum berhasil meraih satu kemenangan pun, belum mencapai satu pun tujuannya. Dalam menghadapi pembantaian, kehancuran dan kemartiran, masyarakat Gaza terus melakukan perlawanan dengan kekuatan dan keberanian,” kata Nasrallah, seraya mencatat bahwa “apa yang terjadi di Gaza adalah pelajaran bagi dunia.”
Nasrallah kemudian menanggapi pernyataan perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang mengatakan jika Israel tidak menyerbu Rafah, maka IDF kalah perang.
“[Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu mengatakan bahwa jika kita tidak pergi ke Rafah di selatan Jalur Gaza, kita kalah perang. Kami katakan kepada Netanyahu, bahkan jika Anda pergi ke Rafah, Anda telah kalah perang, dan Anda tidak dapat melenyapkan Hamas atau perlawanan di Gaza meskipun terjadi banyak pembantaian. Rakyat Gaza tidak akan menyerah kepada Anda, rakyat Gaza masih melakukan perlawanan.”
Dia menekankan, “Apa tujuan pertama dan terbesar yang diumumkan Israel pada awal perang ini? Kekalahan Hamas. Hari ini kita sudah memasuki bulan keenam. Dengan siapa mereka bernegosiasi? Hamas.”
“Hamas bernegosiasi atas nama semua faksi perlawanan, dan mereka melakukan negosiasi bukan dari posisi yang lemah namun memaksakan persyaratan [pada Israel]. Semua faksi Palestina dan keinginan rakyat Gaza sepakat mengenai perlunya menghentikan agresi, bukan gencatan senjata sementara.” (ArG)
Sumber: Tribunnews.com