Amal Cinta Al Aqsha – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (5/2/2024) mengungkap konsekuensi jika pasukannya menang atau kalah melawan Hamas di Jalur Gaza.
Dia mengatakan, bahwa kemenangan Israel melawan Hamas di Gaza akan memberikan “pukulan fatal” bagi kelompok Palestina tersebut, sekaligus kepada kelompok-kelompok yang didukung Iran di Gaza.
“Sebuah kemenangan penuh akan memberikan pukulan fatal bagi poros kejahatan, yaitu Iran, Hezbollah, Houthi, dan tentu saja Hamas,” ucap Netanyahu dalam sebuah pidato di hadapan para komandan militer Israel, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri.
Sedangkan kekalahan atau kegagalan dalam meraih kemenangan, kata Netanyahu, akan mengancam keamanan Israel. Dia tidak merinci seperti apa kriteria kemenangan atau kekalahan yang dimaksud.
“Tanpa kemenangan penuh, para pengungsi (Israel) tidak akan kembali, pembantaian berikutnya hanya akan menunggu waktu dan Iran, Hezbollah, dan yang lainnya akan merayakannya,” tuding dia, sebagaimana dikutip dari AFP.
Kelompok Houthi yang didukung Iran diketahui adalah bagian dari “poros perlawanan” anti-Barat dan anti-Israel yang belakangan menyerang kapal-kapal tujuan Israel di Laut Merah. Mereka mengatakan serangan terhadap pelayaran tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina dan sebagai protes terhadap aksi militer Israel di Kalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Selama empat bulan terakhir, pasukan Israel juga telah terlibat dalam baku tembak lintas perbatasan setiap hari dengan kelompok Hezbullah Lebanon.
Pada Senin (4/2/2024) lalu, Militer Israel mengeklaim, beberapa roket telah ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara.
“Israel menyerang sumber-sumber peluncuran dan juga area-area lain di Lebanon, termasuk target-target Hezbollah,” kata sebuah pernyataan militer.
Komentar Netanyahu muncul ketika para diplomat tinggi Perancis dan Amerika Serikat melakukan lawatan krisis Timur Tengah yang terpisah, yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada Selasa (6/2/2024), bahwa sudah 27.585 orang yang telah tewas akibat Serangan Israel.
Jumlah korban terbaru ini mencakup 107 orang tewas dalam 24 jam terakhir. Sedangkan, total 66.978 orang terluka di Gaza sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober.
Afrika Selatan telah mengajukan tuntutan ke Mahkamah Internasional di Den Haag, dengan menuduh Israel melakukan genosida di Gaza. (ArG)Sumber: Kompas.com