Amal Cinta Al Aqsha – Raja Uni Emirat Arab mengumumkan rencana untuk menyuntikan bantuan senilai 5 juta dolar AS atau Rp 78 miliar guna mendukung pendanaan Organisasi badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA).
Bantuan ini diguyurkan raja Arab usai sejumlah negara barat kompak menangguhkan pemberian dana bantuan kepada UNRWA untuk Palestina.
Penangguhan ini pertama kali terjadi usai Israel menuding sejumlah anggota UNRWA memiliki hubungan dengan Hamas.
Tak sampai disitu pemerintah Israel juga menuduh Hamas dan kelompok-kelompok militan lainnya telah menggunakan bantuan serta fasilitas PBB untuk tujuan militer.
Pasca tuduhan itu mencuat, PBB gerak cepat melakukan penyelidikan pada stafnya. Sementara itu UNRWA berulang kali mengatakan bahwa kapasitasnya di Gaza hanya memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi.
Namun hal tersebut tak membuat tuduhan mereda, Amerika yang menjadi negara penyumbang terbesar untuk UNRWA dengan total sumbangan 343,9 juta dolar AS atau setara Rp5,4 triliun justru memutuskan untuk mengakhiri bantuannya.
Hal serupa juga turut dilakukan sejumlah negara Barat, mereka satu persatu memutuskan untuk menangguhkan pemberian dana bantuan kepada UNRWA. Diantaranya ada Kanada, Inggris, Kanada, Finlandia, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, dan Australia.
Belum diketahui secara pasti sampai kapan penangguhan akan dilakukan, namun imbas penangguhan tersebut per Februari ini UNRWA yang mengurusi pengungsi Palestina tak dapat lagi memberi bantuan pada jutaan warga Gaza, alhasil 85 persen penduduk Gaza yang telah menjadi pengungsi terancam mengalami kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
“Jika pendanaan tidak dilanjutkan, UNRWA tidak akan dapat melanjutkan layanan dan operasinya di seluruh wilayah, termasuk di Gaza, setelah akhir Februari,” kata juru bicara badan tersebut, dikutip dari Alarabiya.
Ancaman ini yang mendorong UEA untuk menggelontorkan bantuan agar UNRWA dapat kembali memberikan bantuan pada pengungsi Gaza.
Sebagai informasi bantuan ini bukan kali pertama yang diberikan UEA, pemerintah dan masyarakat Arab beberapa waktu lalu sempat menggalang dana 337 riyal saudi atau setara lebih dari Rp 1,39 triliun untuk memberi bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza. Pemerintah Arab Saudi juga aktif menggelar pertemuan darurat untuk membahas upaya menghentikan kekerasan di Gaza.
Sekjen PBB Bujuk Negara Barat Lanjutkan Pendanaan UNRWA
Sementara itu untuk memulihkan kepercayaan negara Barat, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres turut membujuk Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat untuk kembali menyalurkan pendanaan ke UNRWA, badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina.
Desakan serupa juga turut dilontarkan Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein Al Sheikh yang meminta negara Barat segera membatalkan keputusan penangguhan pendanaan UNRWA untuk Palestina.
“Pada saat ini mengingat agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, kami perlu dukungan maksimal organisasi internasional dan tidak menghentikan dukungan dan bantuan ke mereka,” kata Al Shei. (ArG)
Sumber: Tribunnews.com