Amal Cinta Al Aqsha – Analisis intelijen asal Amerika Serikat menyatakan kredibilitas dan pengaruh Hamas di mata dunia telah tumbuh drastis sejak memanasnya serangan Israel ke Palestina pada 7 Oktober lalu.
Sebelum tanggal 7 Oktober, seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan bahwa Hamas bukanlah organisasi yang sangat populer. Akan tetapi sekarang ini lebih populer.
Hal senada juga dilontarkan para pejabat pemerintahan Amerika yang berkedudukan di Gedung Putih. Mereka menyatakan bahwa Hamas yang ditetapkan sebagai kelompok ‘teroris’ oleh Amerika Serikat dan Eropa, kini telah berhasil memposisikan dirinya sebagai pembela perjuangan Palestina yang terpopuler.
“Ketika kampanye udara Israel yang tiada henti telah menewaskan ribuan warga sipil di Gaza, Hamas mampu menjadikan dirinya sebagai satu-satunya kelompok bersenjata yang melawan penindas brutal yang membunuh perempuan dan anak-anak,” ujar laporan intelijen Amerika, dikutip dari Middle East Monitor.
Dukungan warganet kepada Hamas mulai mencuat setelah beredarnya video-video yang menampilkan kelompok tersebut sebagai pejuang bermoral tinggi yang mengikuti ajaran Islam.
Sebuah jajak pendapat dari Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina menunjukkan dukungan terhadap Hamas di Tepi Barat yang diduduki Israel telah melonjak. Dari 12 persen pada bulan September, kini naik menjadi sekitar 44 persen per bulan Desember 2023.
“Saat ini, khususnya di Tepi Barat yang diduduki Israel, Hamas semakin dipandang sebagai satu-satunya kelompok yang benar-benar melakukan sesuatu terhadap pendudukan Israel,” kata Jonathan Panikoff, mantan pejabat intelijen yang berspesialisasi di wilayah Timur Tengah.
Sementara itu, merespon banyaknya dukungan yang diberikan warga dunia kepada Hamas para pejabat kontraterorisme AS menuturkan sangat khawatir.
Ini lantaran keberhasilan Hamas atas Israel dikhawatirkan dapat menjadikannya inspirasi bagi kelompok-kelompok teroris yang tersebar di seluruh dunia.
Israel Dicap ‘Teroris’
Berbanding terbalik dengan Hamas yang disebut sebagai pahlawan perang, nama Israel justru tercoreng di mata dunia. Paus Fransiskus pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus kepala negara Vatikan bahkan menyebut Israel sebagai teroris atas serangan yang dilakukan militernya di Gaza.
Mengutip dari The Washington Post, pernyataan tersebut dilontarkan Paus Fransiskus usai tentara Israel menembak dua orang perempuan Palestina yang beragama Kristen saat berlindung di area gereja Katolik di Kota Gaza. Paus Fransiskus mengaku geram dan mengutuk aksi pembunuhan yang dilakukan Tentara Israel tersebut.
“Ini adalah terorisme dan perang. Ya, ini perang. Ini terorisme,” kata Paus Fransiskus setelah berdoa bersama para peziarah di Lapangan Santo Petrus, Minggu (17/12/2023).
Ini bukan kali pertama Paus Fransiskus menggunakan kata “terorisme” terkait perang di Gaza.
Pada audiensi umumnya di Lapangan Santo Petrus yang digelar 22 November 2023 lalu, Paus Fransiskus mengatakan konflik antara Israel dan Hamas di Gaza telah melampaui perang.
“Ini adalah terorisme,” tegas Paus Fransiskus. (ArG)
Sumber: Tribunnews.com