Amal Cinta Al Aqsha – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (14/12/2023) mengatakan, Amerika Serikat punya tanggung jawab untuk memastikan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Pemimpin Turkiye tersebut berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden dalam pembicaraan pertama mereka sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober lalu.
“Amerika Serikat memiliki tanggung jawab bersejarah untuk memastikan gencatan senjata permanen di wilayah tersebut sesegera mungkin,” kata Kantor Kepresidenan Turkiye dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon tersebut.
Ia juga memperingatkan tentang adanya konsekuensi regional dan global yang negatif jika konflik tersebut terus berlangsung.
“Presiden Erdogan menyatakan bahwa intensifikasi dan perpanjangan serangan Israel dapat menimbulkan konsekuensi regional dan global yang negatif. Penarikan dukungan tanpa syarat dari AS untuk Israel dapat menjamin gencatan senjata yang cepat,” tambah pernyataan tersebut, dikutip dari AFP.
Erdogan telah menjadi salah satu pengkritik paling vokal di dunia Muslim terhadap taktik militer Israel di Gaza.
Ia telah menyebut pemimpin Israel Benjamin Netanyahu sebagai “tukang jagal Gaza” dan mencap Israel sebagai “negara teror”.
Terpisah, dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan bahwa Biden menegaskan kembali dukungannya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri.
Namun, ditambahkan bahwa, kedua pemimpin negara juga membahas upaya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan melindungi warga sipil di kantong Palestina tersebut.
Biden sangat mendukung Israel, namun pada Selasa (12/12/2023) ia mengeluarkan kritik terkuatnya, memperingatkan bahwa Israel berisiko kehilangan dukungan global karena pengeboman tanpa pandang bulu.
Gedung Putih mengatakan pada Kamis bahwa mereka ingin perang berakhir sesegera mungkin, setelah menteri pertahanan Israel mengatakan kepada seorang pejabat tinggi AS bahwa perang akan berlangsung beberapa bulan lagi.
Menurut Gedung Putih, Biden juga membahas penundaan Turkiye dalam menyetujui keanggotaan NATO untuk Swedia, ketika berbicara dengan Endorgan. (ArG)
Sumber: Kompas.com