Amal Cinta Al Aqsha – Seorang warga Palestina diculik di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalang penculikan diyakini agen mata-mata Israel, Mossad, seperti dilaporkan kantor berita Malaysia, The New Straits Times.
New Straits Times melaporkan, warga Palestina yang bekerja sebagai programmer komputer diculik dan dimasukkan ke mobil oleh empat orang tak dikenal pada 28 September malam.
Warga Palestina yang diculik itu menceritakan jika dia dipukuli di sepanjang jalan ke tempat penyekapan. Di tempat penyekapan itu matanya ditutup dan diikat ke kursi kemudian diinterogasi melalui panggilan video tentang hal-hal yang terkait organisasi politik Hamas Palestina dan Brigade Qassam.
“Panggilan video dilakukan di depan korban. Di telepon ada dua pria, yang diyakini orang Israel, yang kalimat pembukanya adalah: ‘Anda tahu mengapa Anda ada di sini’,” jelas laporan New Strait Times, dilansir Aljazeera, Selasa (18/10).
“Selama 24 jam berikutnya, korban diinterogasi dan dipukuli oleh agen mata-mata yang ditempatkan di Malaysia ketika jawabannya tidak memuaskan Israel,” lanjut laporan tersebut.
Seorang narasumber yang mengetahui kasus ini mengungkapkan, warga Palestina itu diculik agar badan intelijen Mossad mengetahui pengembangan aplikasi komputer, kekuatan Hamas mengoperasikan perangkat lunak, anggota Brigade Al-Qassam yang dikenal, dan kekuatan organisasi itu.
Sumber itu juga mengungkapkan kalau para penculik itu gagal menculik warga Palestina kedua yang dijadikan target. Warga Palestina kedua yang berhasil lolos dari penculikan segera melapor polisi. Polisi Malaysia pun segera melacak nomor kendaraan yang digunakan penculik.
Setelah mengetahui pemilik kendaraan, polisi berhasil melacak dan membebaskan warga Palestina yang diculik. Kini kedua warga Palestina itu telah meninggalkan Malaysia karena alasan keamanan.
Sumber terpercaya dari Malaysia menjelaskan kepada Aljazeera, jika berdasarkan hasil investigasi, pihak berwajib Malaysia berhasil menemukan jaringan mata-mata Mossad Israel di Malaysia.
Mereka menemukan jika agen-agen Mossad berusaha untuk memata-matai tempat penting, seperti bandara dan agen-agen itu berupaya menembus perusahaan elektronik pemerintah Malaysia.
Menurut sumber tersebut, Mossad merekrut orang-orang Malaysia untuk menjadi agen mata-mata mereka. Bahkan diyakini Mossad merekrut 11 orang Malaysia untuk bekerja sebagai mata-mata Israel. Mereka pun dilatih di Eropa agar dapat menjalankan pengintaian.
Mengetahui tentang penggerebekan jaringan mata-mata Mossad Israel dan pembebasan warga Palestina, Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Nasional Palestina berterima kasih kepada pemerintah Malaysia.
“Mereka mampu membongkar jaringan Mossad dan mengejar serta melacak mereka yang lebih besar. Kami meminta para pelaku untuk bertanggung jawab dan dihukum,” tulis kementerian dalam laman Facebook-nya.
Ahmad El-Muhammady, seorang ahli kontra-teroris di Universitas Islam Internasional Malaysia mengungkap jika Mossad memiliki kekuatan untuk merekrut warga negara lain demi menjalankan tugas-tugas mereka. Dia juga menjelaskan kalau badan-badan intelijen lainnya juga dapat melakukan hal yang sama.
“Oleh karena itu mereka merekrut aset lokal untuk bekerja atas nama mereka. Menurut saya ini tidak eksklusif untuk Mossad. Itu juga dilakukan oleh badan intelijen lainnya. Kita bisa melihat ini di seluruh dunia,” jelasnya.
Ini bukanlah kali pertama agen Mossad Israel diyakini melakukan operasi intelijen di Malaysia. Sebab Mossad diyakini sebagai dalang pembunuhan seorang akademisi Palestina bernama Fadi al-Batsh pada 2018 lalu.
Sumber : Merdeka.com