YERUSALEM — Pasukan pendudukan Israel telah menghancurkan 36 rumah milik warga Palestina di Jericho dan Lembah Yordan sejak awal 2022. Aktivis lokal mengungkapkan, setidaknya 90 rumah di wilayah tersebut telah menjadi sasaran pembongkaran dalam periode yang sama.
Menurut para aktivis, otoritas pendudukan Israel telah melancarkan upaya untuk merebut tanah milik warga Palestina di Jericho dan Lembah Yordan. Tujuan Israel membongkar rumah warga Palestina adalah untuk memperluas pemukiman ilegal di daerah tersebut.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN OCHA) mengatakan, pasukan pendudukan Israel menghancurkan, menyita atau memaksa pemiliknya untuk menghancurkan 55 bangunan milik Palestina di Yerusalem Timur dan Area C Tepi Barat antara 16 dan 29 Agustus. Pembongkaran paksa ini berdampak terhadap 61 orang termasuk 31 anak-anak.
Penggusuran juga mempengaruhi mata pencaharian sekitar 200 orang lainnya. Sementara, sekitar 47 bangunan berada di Area C, termasuk tujuh di Al Jiftlik Ash Shuneh, yang diklaim sebagai ‘zona tembak’ oleh militer Israel dan menjadi tempat tinggal komunitas Palestina, berisiko dipindahkan secara paksa.
“Di wilayah pendudukan Yerusalem timur, delapan bangunan lainnya dihancurkan, termasuk lima bangunan dihancurkan sendiri oleh pemiliknya untuk menghindari membayar denda yang dijatuhkan otoritas Israel ketika mereka melakukan pembongkaran,” ujar UN OCHA, dilansir Middle East Monitor, Rabu (7/9/2022).
Israel sering mengklaim daerah Palestina sebagai “zona tembak”, “daerah pelatihan” atau “cagar alam”. Klaim ini sengaja dibuat untuk memaksa penduduk asli keluar dari tanah sebelum ditempati oleh pemukim ilegal.